Jurnal Multi Disiplin Ilmu

KETERAMPILAN BERTANYA SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI SD

Dina Rahmadani S. Manopo — 2022-11-15

Dalam kegiatan belajar mengajar, tentunya tidak lucu ketika guru bertanya setelah menjelaskan materti tak ada satupun siswa yang merespon kan? Ataukah mungkin cara bertanya yang guru lakukan kurang menarik bagi siswa? Jika demikian berarti masalah yang dapat merubah kesulitan bertanya yaitu memahami Keterampilan Bertanya. Tujuan peneliatian ini untuk mengetahui keterampilan bertanya seorang guru dan siswa masih dalam muatan ilmu pengetahua sosial. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas VI SDN 04 MARISA. Teknik pengumpulan data yang digunakan: observasi, wawancara , dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan: reduksi data, dan penyajian data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keterampilan bertanya siswa masih rendah. Dari 28 siswa yang dijadikan subjek penelitian, tidak ada satupun yang ingin bertanya. Hambatan yang dialami siswa yaitu malu, takut diolok-olokan teman sekelasnya dan tidak berani kepada guru. Penguatan yang diberikan guru juga belum maksimal, guru kelas VI pun cenderung hanya menggunakan metode ceramah dan diskusi. Selain itu rasa ingin tahu terhadap materi pelajaran masih rendah yaitu sebanyak 10 siswa memiliki rasa ingin tahu terhadap materi yang diajarkan sedangkan 18 siswa lainnya tidak memiliki rasa ingin tahu terhadap materi yang diajarkan gurunya. Keterampilan bertanya siswa kelas VI tergolong rendah di kelas lebih banyak diam dan hanya mendengarkan saja.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING TERHADAP PROSES DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV

Fitriyani Daud — 2022-11-15

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses dan hasil belajar siswa kelas IV SDN 03 Marisa dengan menggunakan model pembelajaran Guided Note Taking. Penelitian ini dilaksanakan pada 27 januari 2023. Metode penelitian ini menggunakan metode prosedur pengamatan (observasi). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 03 Marisa, wali kelas, dan kepala sekolah. Teknik penggumpulan yang digunakan dalam penelitian ini adalah obervasi,dokumentasi, informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian. Berdasarkan analisis dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran strategi guided note taking dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas IV SDN 03 Marisa, adapun hambatan yang didapat dari model pembelajaran ini yang mana beberapa siswa mengalami kesulitan untuk mengisi handout yang telah disiapkan oleh guru.

IMPLEMENTASI GAYA BAHASA GURU DALAM MENGAJAR GUNA UNTUK MENARIK PERHATIAN PESERTA DIDIK

Imelda lamanasa — 2022-11-15

Gaya bahasa banyak dilakukan seorang pengajar yang akan melaksanakan kegiatan belajar dari mulai berbagai retorika yang digunakan terhadap pembelajaran. Berbeda halnya bahasa yang diperuntukan Guru SD, terhadap cara studi yang diterapkan gaya bahasa tersebut mesti dapat menarik perhatian lawan tutur, terutama dalam proses belajar/membimbing sehingga lebih menarik dan tidak membosankan. Penelitian ini memanfaatkan metode deskriftif. Data yang diambil pada pengkajian ini di SD Negeri 02 Marisa. Berdasarkan data tersebut peneliti mengambil teknik pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu pertama membaca metode penelitian deskriptif, kedua melihat, mengamati guru saat proses pembelajaran, ketiga mewawancarai guru, keempat menganalisis bahasa yang diaplikasikan oleh guru. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan, menginterpretasikan, dan meng-eksplanasi penggunaan gaya bahasa guru dalam interaksi pembelajaran guna meningkatkan pemahaman siswa. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui perekaman, dokumentasi, catatan lapangan, dan wawancara.

KARAKTER PEDULI SOSIAL MELALUI PEMBELAJARAN IPS DALAM KELAS DISEKOLAH DASAR

Amelia Arsyad — 2022-11-15

Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak dapat di pisahkan dari kehidupan manusia, terutama dalam pendidikan di sekolah dasar diharuskan dapat menerapkan karakter peduli sosial sehingga peserta didik dapat meningkatkan kualitas hidupnya dalam segala aspek. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui karakter peduli sosial yang di terapkan pada lingkungan sekolah terutama di dalam kelas peserta didik. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. subjek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VI SDN 06 Duhiadaa. Teknik pengumpulan data yang di gunakan: observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang di gunakan: redukasi data dan penyajian data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa siswa yang berada di dalam kelas penelitian tersebut masih kurang dalam penerapan karakter peduli sosial, Dari 31 peserta didik yang menjadi subjek penelitian. Dalam penelitian yang di laksanakan peneliti melihat ada beberapa siswa yang menerapkan karakter peduli sosial tersebut, Contohnya peduli pada teman dapat dilihat dari apa yang di lakukan oleh siswa di antaranya, perhatian pada teman yang sakit, membantu teman yang mengalami kesulitan dalam belajar, atau menolong teman. Penanaman karakter peduli sosial penting untuk diterapkan sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut karakter peduli sosial di SDN 06 Duhiadaa, Oleh karena itu penulis mengadakan penelitian dengan judul “KARAKTER PEDULI SOSIAL PESERTA DIDIK DI SEKOLAH DASAR”.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PEMBELAJARAN IPS KELAS V DI SEKOLAH DASAR

Nur Ilmi Harun — 2022-11-15

Tujuan penelitan ini untuk mengetahui bagaimana penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share pada pembelajaran IPS di kelas V SDN 01 Marisa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil Pengamatan ini menunjukkan bahwa sebelum menggunakan model pembelajaran ini ada beberapa siswa yang kurang bersemangat untuk belajar dan kurang memahami pembelajaran yang diajarkan oleh guru. Dari 24 siswa yang dijadikan subjek pengamatan, hanya ada beberapa saja yang paham. Hambatan yang dialami oleh siswa yaitu tidak senang dengan penggunaan metode ceramah saja. Nah, ketika guru menerapkan penggunaan model pembelajaran kooperatif Tipe Think Pair Share ini terlihat siswa sangat senang ketika diberikan tugas oleh guru. Tipe Think Pair Share (TPS) merupakan suatu teknik sederhana dengan keuntungan besar. TPS dapat meninngkatkan kemampuan siswa dalam mengingat suatu informasi dan seorang siswa juga dapat belajar dari siswa lain, serta saling menyampaikan untuk didiskusikan sebelum disampaikan di depan kelas. Selain itu, TPS juga memperbaiki rasa percaya diri dan semua siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam kelas.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASSED LEARNING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SEKOLAH DASAR

Rasmin Walenta — 2022-11-15

Pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan manusia dalam memecahkan problem kehidupan di masa kini ataupun di masa yang akan datang. Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan sebuah model pembelajaran yang diawali dengan masalah yang ditemukan dalam suatu lingkungan pekerjaan untuk mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan yang baru yang dikembangkan oleh siswa secara mandiri Dalam pengamatan disekolah SDN 09 DUHIADAA ini menunjukan siswa di kelas VI berjumlah 19 siswa diantaranya laki-laki 10 dan perempuan 9. Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan sebuah model pembelajaran yang diawali dengan masalah yang ditemukan dalam suatu lingkungan pekerjaan untuk mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan yang baru yang dikembangkan oleh siswa secara mandiri ong siswa untuk belajar melalui berbagai permasalahan dalam kehidupan seharu-hari yang dikaitkan dengan pengetahuan yang telh tau yang akan dipelajarinya. Permasalahan yang diajukan pada model problem based learning, bukanlah permasalahan “biasa” atau bukan sekedar “latihan”. Permasalahan dalam problem based learning menuntut penjelasan atau sebuah fenomena. Fokusnya adalah sebagaimana siswa mengidentifikasi isu pembelajaran dan selanjutnya mencari alternatif penyelesaian.

PENINGKATAN AKTIFITAS BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN IPS-SD

Ferawati Butolo — 2022-11-15

Judul observasi ini adalah peningkatan Belajar Siswa dalam Pembelajaran iPS menggunakan Metodi Diskusi pada pada siswa SD. Penelitian bertujuan untuk meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran ilmu Pengetahuan Sosial dengan menggunakan metode diskusi di V SDN 03 MARISA kabupaten pohuwato .metode yang digunakan dalam penelitian ini deskriptif. Kabupaten pohuwato Hasil Analisis data peningkatan aktivitas belajar siswa adalah : aktivitas fisik adalah mengalami peningkatan 38,91% aktivitas mental mengalami peningkatan 39,61, Dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode diskusi aktivitas belajar siswa dapat meningkat.

KEAKTIFAN BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI DALAM PEMBELAJARAN IPS SD

Nurain Kiraman — 2022-11-15

Metode diskusi adalah salah suatu cara penyajian bahan ajar dengan guru memberikan kesempatan kepada siswa atau kelompok untuk mengadakan diskusi ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan menyusun berbagai alternatif pemecahan suatu masalah. metode diskusi juga memiliki kelebihan yaitu suasana kelas menjadi hidup, karena anak akan mengarahkan pemikirannya pada masalah yang dibahas. Partisipasi siswa dalam metode diskusi sangat baik. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan memberikan informasi yang aktual mengenai penggunaan metode diskusi agar adanya keaktifan belajar siswa dalam pembelajaran ilmu pengetahuan sosial siswa kelas VI sekolah dasar negeri 03 buntulia kabupaten pohuwato

INTEGRASI PEMBELAJARAN IPS PADA KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR

Nurhayati Pakaya — 2022-11-15

Perubahan integrasi kurikulum 2013 yaitu pendidikan dalam konteks global di dunia berimbas pada pendididkan di indonesia pun berubah sesuai dengan tuntutan zaman tersebut. Perubahan tujuan akhir pendidikan di indonesia ini diwadahi dengan diberlakukanya kurikulum baru. Kurikulum baru tersebut dikenal dengan istilah kurikulum 2013. Pemberlakuan kurikulum 2013 menurut diaplikasinya sejumlah pendekata pemebelajaran yang di panadang mampu di gunakan untuk membentuk kemampuan siswa, meningkatkan keterampilan, dan sekaligus membangu sikap siswa. Sala satu pendekatan tersebut adalah pendekatan pembelajaran integratif. Penedekatan ini digunakan pada seluruh jenjang kelas sekolah dasar. Bertemali dengan hal tersebut upaya melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan ini harus dilakukan guru dengan terlebih dahulu memahami secara komprehensif komsep pembelajaran terintegrasi. Sala satu mata pelajaran ips. Pemaduan mata pelajaran ips ke dalam beberapa mata pelajaran lain seperti bahasa indonesia, ppkn, dan bahkan matematika tentu saja masih menyisakan sejumlah kekhawatiran dan pertanyaa besar. Namundemikian pemaduan ini telah terbukti memiliki banyak keunggulan. Salah satu keunggualn terpenting adalah bahwapemebelajaran ips secara integratif di pandang sebagai pemebelajaran yang berorientasi pasda penguasaan materi pembelajaran. Pembelajaran ini jelas bukan di tujukan agar siswa semata-mata beroleh materi tetapi agar siswa beroleh kecekapan hidup, keterampilan dan karakter.

Meningkatkan Upaya Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Jigsaw

Reni Rahmawati Ahyani — 2022-11-15

Penelitian ini di Lakukan Di kelas V SDN 07 MARISA, Pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 07 MARISA, Permasalahan utama adalah rendahnya hasil belajar siswa di kelas IV SDK Despot Petunasugi, pada pembelajaran IPS dengan maten kenampakan alam dan keragaman sosial budaya. Pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas v SDN 07 MARISA pada pelajaran IPS dengan materi kenampakan alam dan keragaman sosial budaya. Desain yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc. Targgart yang terbagi dalam 4 tahap yaitu: 1-Perencanaan. 2 Pelaksanaan tindakan, 3.Pengamatan/observasi, 4.Refleksi. Jenis daa yang digunakan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Pelaksanaan ini dilaksanakan sebanyak dua siklus dan masing-masing dua pertemuan. Pada pertemuan pertama siklus I hasil persentase aktivitas guru mencapai 65% dan pertemuan ke [I] mencapai 75% berada dalam kategorii baik. Sedangkan hasil persentase aktivitas siswa pada Pertemuan pertama siklus | mencapai 60% dan pertemuan ke fl mencapai 65% berada dalam kategori baik. Pada hasil evaluasi kemampuan awal nilai rata-rata adalah 57,5. Adapun hasil evaluasi pada pertemuan 1 siklus [ nila rata-rata siswa mencapai 58,7 dan hasil evaluasi pertemuan 2 siklus I nila rata-rata siswa mencapai 68,7. Berada dalam kategon baik. Sedangkan hasil evaluasi siswa pada pertemuan ! siklus IJ nilai rata-rata mencapai 76.8 dan pada pertemwuan 2 siklus I nilai rata-rata mencapai 89,3 berada dalam kategon sangat bak. Telah mencapai keberhasilan karena sudah sesuai dengan standar KKM.